Gibberelin Acid merupakan sintesis dari giberelin, hormon tumbuhan yang bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian GA3 pada padi diperlukan agar tanaman dapat menghasilkan sesuai potensinya karena giberelin yang diproduksi sendiri jumlahnya sedikit dan/atau dalam keadaan inaktif. Untuk mengaktifkannya dibutuhkan prekusor yang keberadaannya dipengaruhi berbagai faktor, baik eksternal maupun internal.
Efek utama giberelin menyebabkan pemanjangan batang dan daun, sehingga tanaman padi yang kerdil pun akan tumbuh normal setelah dirangsang dengan pemberian GA3. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian GA3 adalah waktu dan dosis aplikasi karena dalam jumlah berlebihan tanaman bisa rebah dan mati sebelum berbunga. Seperti gejala penyakit “bakanae” (foolish seedling disease) akibat serangan jamur Gibberella fujikuroi.
Waktu Aplikasi
Sebenarnya fungsi dan peranan giberelin sebagai hormon/zat pengatur tumbuh bagi tanaman cukup luas, dari memecah masa dormansi sampai memacu pembungaan. Namun dalam budidaya padi, GA3 digunakan untuk memperbanyak jumlah anakan produktif dan mempercepat (keseragaman) keluarnya malai.
Dengan demikian, waktu apalikasi GA3 pada tanaman padi cukup 2 (dua) kali, yaitu pada saat menyelesaikan fase vegetatif atau setelah fase perbanyakan anakan (tillering stage) yang dalam istialah jawa sering disebut mapak anak dan ketika malai mulai keluar (flowering stage).
Jika diasumsikan pada tanaman padi berumur sedang, maka aplikasinya pada umur 30 dan 60 hari setelah tanam.
Aplikasi yang pertama sebetulnya bukan menambah banyaknya anakan lagi, tetapi mempercepat pertumbuhan anakan baru sehingga bisa menyamai bibit, anakan primer atau anakan sekunder. Dengan pertumbuhan yang seragam dan kompak, maka saat keluarnya malai anakan baru tidak tertinggal dari bibitnya, sehingga masa pemasakannya pun berbarengan.
Batang tanaman padi bisa memanjang secara optimal sehingga calon malainya memungkinkan lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang berbatang pendek.
Aplikasi yang kedua ketika malai yang keluar sekitar 3 – 5% dengan tujuan mempercepat dan menyeragamkan keluarnya malai. Pada umumnya malai keluar 100% setelah 7 hari dari pertama malai muncul, dengan pemberian GA3 akan mempercepat antara 5 – 7 hari. Dengan kata lain, waktu panennya pun akan lebih cepat.
Dosis Aplikasi
Dosis aplikasi biasanya ada dan tercantum dalam kemasan komersil produk berbahan aktif GA3, namun tidak semua merek merekomendasikan GA3 untuk tanaman padi.
Demikian juga kandungan bahan aktif GA3 di pasaran bermacam-macam, ada yang 5% dan ada pula yang 20%. Kondisi lingkungan juga berpengaruh, pemberian GA3 pada musim penghujan dengan musim tanam kedua juga berbeda. Tanaman padi yang tumbuh di lingkungan persawahan yang tanahnya subur butuh tambahan GA3 dalam jumlah sedikit dibandingkan pada padi yang tumbuh di tanah yang miskin hara.
Sebegai referensi, berdasarkan beberapa pengalaman petani di daerah Indramayu, dosis aplikasi untuk tanaman padi pada musim kedua (jawa : sadon) adalah 2,5 ml per tanki (17 liter) dengan menggunakan BIG*ST yang mengandung 20% GA3. Sebagai catatan tambahan, aplikasi GA3 pada tanaman padi sebaiknya telah dipupuk (tersedia hara bagi tanaman) dan kondisi tanah tidak sedang kekeringan.
05 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar