Apa yang dimaksud dengan Padi Emas?
Istilah Padi Emas diberikan kepada padi yang direkayasa secara genetik dengan beras berwarna kuning-oranye karena mengandung beta-karoten. Tubuh manusia mengubah beta- karoten menjadi vitamin A. Varietas Padi Emas yang dikembangkan akhir-akhir ini mengandung suatu gen dari jagung atau tanaman daffodil dan suatu gen dari bakteria tanah (Erwinia). Produk enzim dari gen-gen ini menyebabkan terbentuknya likopen dalam beras yang kemudian diubah menjadi beta- karoten dan karatenoid provitamin A lainnya oleh enzim yang terdapat dalam beras.
Di seluruh dunia, diperkirakan 125 juta anak terutama yang berada di negara sedang berkembang menderita kekurangan vitamin A yang menyebabkan kebutaan dan kematian. Satu juta orang meninggal setiap tahun disebabkan oleh kekurangan vitamin A dan malnutrisi. Di sebagian besar negara berkembang ini, beras adalah makanan pokok.
Beras yang disosoh yang umum dikonsumsi masyarakat tidak mengandung beta-karoten atau bentuk lain dari provitamin A dan sangat sedikit mengandung mikronutrisi lain seperti besi dan seng.
Informasi Ringkas
Teknologi Padi
Kapan Padi Emas Bisa Ditanam di Lahan Petani?
Varietas Padi Emas terbaru yang telah dikembangkan oleh swasta di Amerika Serikat kurang cocok untuk dikembangkan di Asia. IRRI dan anggota Jaringan Kerja Padi Emas lainnya (India, Filipina, Cina, Bangladesh, Vietnam, dan Indonesia) telah mulai melakukan pemuliaan sifat tadi ke varietas yang cocok untuk Asia. Pengujian di Asia di lahan petani diharapkan dimulai pada tahun 2008. Setelah melalui berbagai uji lapang yang lebih luas serta memenuhi persyaratan keselamatan hayati (biosafety), varietas yang cocok untuk Asia ini baru bisa dilepas untuk ditanam secara luas. Proses ini memerlukan waktu beberapa tahun.
Apakah Padi Emas akan Lebih Mahal daripada Padi Biasa?
Teknologi yang terlibat dalam pengembangan Padi Emas diberikan secara gatis oleh para penciptanya (Ingo Potrykus, ETH-Zurich dan Peter Beyer, Univ. Freiburg) yang menggunakan donasi untuk ijin hak intelektual dari beberapa perusahaan swasta. Dengan demikian, tidak akan ada biaya ekstra guna memperoleh benih tersebut dari IRRI untuk digunakan secara lokal. Petani pun bisa menyimpan benihnya untuk digunakan bagi pertanaman berikutnya.
IR64 yang mengandung betakaroten diharapkan dapat diuji di Indonesia satu atau dua tahun lagi. Beras varietas IR64 (kiri) dan IR64 yang telah mengandung betakaroten (kanan). Informasi lebih lanjut kunjungi: http://balitpa.litbang.deptan.go.id; htpp://www.puslittan.bogor.net; www.litbang.deptan.go.id; www.knowledgebank.irri.org Kerjasama: Badan Litbang Pertanian - IRRI
Sumber: IRRI Rice Knowledge Bank (bahan oleh Gerard Barry) Disadur oleh: MSyam
17 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar