Prinsip-prinsip PHSL
Pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL) merupakan suatu pendekatan untuk menyediakan hara bagi tanaman padi saat dan bila dibutuhkan.Aplikasi dan pengelolaan hara secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan tanaman menyediakan hara bagi tanaman padi saat dan bila dibutuhkan.
Aplikasi dan pengelolaan hara secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan tanaman menurut lokasi dan musim. Pendekatan PHSL bertujuan untuk meningkatkan keuntungan petani melalui
(i) peningkatan hasil padi per unit pupuk yang digunakan;
(ii) hasil padi yang lebih tinggi; dan
(iii) berkurangnya kerusakan menurut lokasi dan musim.
Pendekatan PHSL bertujuan untuk meningkatkan
keuntungan petani melalui
(i) peningkatan hasil padi per unit pupuk yang digunakan;
(ii) hasil padi yang lebih tinggi; dan (iii) berkurangnya kerusakan oleh penyakit dan hama.
Ciri-ciri PHSL adalah:
1) Penggunaan sumber-sumber hara dari tanah secara optimal,
seperti oleh penyakit dan hama.
Ciri-ciri PHSL adalah:
1) Penggunaan sumber-sumber hara dari tanah secara optimal,
seperti residu tanaman dan pupuk kandang.
2) Aplikasi pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K)
disesuaikan residu tanaman dan pupuk kandang.
3) Aplikasi pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K)
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik lokasi dan musim dari tanaman.
a. Penggunaan bagan warna daun menjamin agar nitrogen dengan
kebutuhan spesifik lokasi dan musim dari tanaman.
b. Penggunaan bagan warna daun menjamin agar nitrogen digunakan
pada saat yang tepat dan dalam jumlah yang dibutuhkan tanaman
padi.
Hal ini mencegah penggunaan pupuk secara berlebihan,digunakan pada saat yang tepat dan dalam jumlah yang dibutuhkan tanaman padi. Hal ini mencegah penggunaan pupuk secara berlebihan.
Bagan Warna Daun. (BWD) |
Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan
Hara Spesifik Lokasi (PHSL)
b. Penggunaan petak omisi hara untuk menentukan kebutuhan pupuk P
dan K tanaman. Hal ini menjamin agar fosfor dan kalium
digunakan dalam takaran yang dibutuhkan oleh tanaman padi.
c) Rekomendasi lokal untuk aplikasi zinc, sulfur,dan hara mikro
disesuaikan dengan hasil kajian setempat.
d) Pemilihan kombinasi yang paling ekonomis dari sumber-sumber
pupuk yang tersedia.
e) Merupakan bagian dari pengelolaan tanaman terpadu (PTT)
lainnya, seperti penggunaan bibit berkualitas, populasi
tanaman optimal, pengelolaan hama terpadu, dan pengelolaan air
yang baik.
sumber dari : knowledgebank.irri.org
0 komentar:
Posting Komentar