07 Oktober 2010

DAMPAK STRES PANAS PADA FASE-FASE PERTUMBUHAN PADI

Stres panas pada tanaman bukan hal yang baru diamati dunia iptek. Belakangan ini dalam suasana resah menghadapi gejala pemanasan global, perhatian itu semakin besar, khususnya mengenai tanaman pangan termasuk padi. Terhadap pertumbuhan dan produksi padi secara global, dampak negatif pemanasan global dinilai lebih besar dibanding dampak positifnya. 
Dampak kenaikan suhu udara siang dan malam dan perbedaannya terhadap tanaman padi dan hasilnya juga telah diteliti. Namun hasil berbagai penelitian pada umumnya masih bersifat menyeluruh. Yakni kenaikan suhu udara membawa pengaruh fenologi dan fisiologi yang merugikan terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman padi. Kini penelitian sudah bergerak lebih jauh dan mendalam, di antaranya mengenai pengaruh stres panas terhadap setiap fase pertumbuhan padi dan hasilnya.
Penelitian mengenai efek stres panas pada masing-masing fase pertumbuhan, yakni vegetatif, reproduksi, pematangan terhadap pertumbuhan dan hasil padi telah dilakukan oleh S. Singh dkk dari Indian Agricultural Research Institute, New Delhi. Hasil percobaan lapang yang mengambil lokasi di sekitar New Delhi, India itu telah dirilis oleh IRRI belum lama ini.
Dari hasil riset tersebut diketahui dampak plus minus apa yang timbul terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi apabila kenaikan suhu udara selama satu musim tanam terjadi hanya pada satu tahap pertumbuhannya, yakni vegetatif (dari pertanaman bibit hingga mulai terbentuknya malai), reproduksi (dari terbentuknya malai hingga berbunga) atau pada fase pematangan (dari mulai berbunga hingga bulir padi matang).
Pada percobaan lapang dalam riset tersebut mereka menggunakan varietas padi indica Pusa 44 dengan sistem budidaya tanam pindah (pada umur bibit 30 hari) dan perlakuan lain sesuai cara agronomi normal. Bedanya tanaman padi yang diteliti dimasukkan dalam ruang tertutup dengan menggunakan lembaran plastik PVC yang transparan 90%. Sedangkan kontrol diberi sedikit halangan agar intensitas cahaya yang diterima sama dengan tanaman padi dalam ruang khusus.
Dalam ruang khusus pertanaman padi itu, pada fase pertumbuhan tertentu dibuat suasana stres panas dengan suhu udara yang 2-3oC lebih tinggi dibanding suhu udara sekitar.
Secara keseluruhan, terbukti bahwa stres panas sekitar plus 2,5oC di atas suhu udara sekitar pada setiap fase pertumbuhan berpengaruh mengurangi terhadap biomassa tanaman dan hasil padi tetapi dengan derajat yang berbeda. Pada fase vegetatif maupun reproduktif, tingkat pengurangannya tidak berbeda jauh. Yakni biomassa minus 26% dan hasil padi minus 23% oleh perlakuan stress panas pada masa vegetatif, dan biomassa minus 23% serta hasil padi minus 27% pada fase reproduksi. Sedangkan perlakuan stres panas pada masa pematangan menyebabkan pengurangan hanya 8% pada biomassa dan 7% pada hasil padi.

0 komentar: