17 Desember 2010

MEARSIA 1, VARIETAS UNGGUL MENTHA TERBARU

Dekade ini, dunia industri sedang  berlomba – lomba memasok kebutuhan bahan dasar yang berasal dari bahan alami (back to nature). Bahan yang sifatnya sintetis mulai sedikit demi sedikit ditinggalkan, karena kadangkala menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Bahan alami yang makin dilirik keberadannya adalah minyak atsiri. Penghasil minyak atsiri yang cukup prospektif dan menjanjikan adalah Tanaman Mentha (Mentha arvensis L.). 

Tanaman ini merupakan herba menahun penghasil minyak atsiri yang berasal dari daerah subtropik. Minyaknya banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan, minuman dan farmasi sebagai obat antiseptik, anti spasmodik, minyak angin, balsam, inhaler, bahan pasta gigi, pengharum gula – gula, parfum, kosmetika, aromaterapi, dan lain – lain.
Indonesia masih impor minyak cormint (minyak dari M. arvensis) sebesar 82,2 ton/tahun dan kristal menthol 648,1 ton/tahun (BPS, 2006). Padahal tanaman jenis ini dapat dibudidayakan dan dikembangkan di Indonesia karena M. arvensis ini tidak dipengaruhi panjang hari untuk berbunga. Bunga merupakan indikator yang tepat karena kadar minyak dan mentholnya mencapai maksimal saat berbunga penuh.

Penelitian untuk tanaman ini  sudah dimulai sejak tahun 1986 di Balittro. Tujuan pemuliaan mentha terutama ditujukan untuk mendapatkan varietas unggul yang memiliki produksi terna , produksi minyak dan kadar total menthol yang tinggi. Dari serangkaian pemuliaan yang dilakukan pada mentha, membuahkan hasil suatu nomor harapan yang stabil dengan rata – rata di atas rata – rata umum varietas mentha sebelumnya dan mampu beradaptasi dengan lingkungan. Varietas Unggul ini mendapat julukan MEARSIA 1 (merupakan singkatan dari Mentha arvensis Indonesia 1).

Varietas Mearsia mempunyai keunggulan produksi terna basah 10,57 ton/ha/th, produksi terna kering angin 3,64 ton/ha/th, produksi minyak 80,72 kg/ha/th, kadar minyak 2,77 % dan kadar total menthol 64,26 %. Varietas ini berpotensi sebagai calon varietas unggul yang mempunyai daya hasil tinggi. 

Mearsia 1 mempunyai daun dengan bentuk memanjang (oblongus), warna hijau tua, ujungnya runcing, pangkalnya runcing, tepinya bergerigi, permukaannya halus, letaknya berseling berhadapan, susunan tulangnya menyirip, panjang 3,7 cm – 4,8 cm, lebar 2,1 cm – 2,5 cm, jumlah daun pertanaman 669 – 1672 . Batangnya mempunyai habitus/tipe pertumbuhan tegak, warnanya merah keunguan, bentuknya bersegi 4, percabangannya simpodial, permukaannya licin, tinggi tanaman berkisar  39,1 – 66,3 cm, mempunyai diameter batang 0,3 – 1,3 cm, panjang ruas 2 – 5,5 cm, dan jumlah cabang per tanaman 15 – 39 cm. Varitas ini mempunyai bunga majemuk tak terbatas, letaknya axial, warnanya putih, jumlah majemuk pada setiap ketiak daun 20 – 25, jumlah benangsari 4, jumlah putik 1, kedudukan putiknya lebih tinggi dari benangsari, warna putiknya putih, warna stamennya kecoklatan. Akar Mearsia memiliki panjang 44,63 cm dengan panjang stolon 124,3 cm, jumlah stolon 21, warna stolon merah keunguan. Rekomendasi wilayah pengembangan Mearsia 1 berada di dataran rendah sampai dataran medium (100 m dpl – 700 m dpl).


Teknik budidaya varietas Mearsia 1, hampir sama dengan varietas mentha lainnya, yakni :
1.    Penyiapan bahan tanaman (setek pucuk) sebagai benih
2.    Penyiapan, pengolahan lahan, ploting dan penanaman
3.    Pemeliharaan yang diperlukan meliputi pemupukan, penyiangan,
4.    Panen

Pengolahan bahan dan analisa mutu

Dengan adanya  varietas baru (K3)  yang diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul mentha, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri atau mengurangi ketergantungan impor, menghemat devisa, menambah lapangan kerja dan penghasilan petani.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

waaaah kereen bnget nih trnya para ilnuwan indo sdh pd pinter !! boleh dong saya minta bibit MEARSIA 1 buat saya tanam di rumah ??