Selama ini penggunaan jerami padi hanyalah diberikan langsung kepada ternak saja. Jika dilihat dari nilai nutrisinya, jerami padi ini mempunyai kandungan protein 4,5 – 5,5%, lemak 1,4 - 1,7 %, serat kasar 31,5 – 46,5%, abu 19,9 – 22,9%, kalsium 0,19%, fosfor 0,1% dan BETN 27,8 – 39,9%. Dengan demikian karakteristik jerami padi sebagai pakan ternak tergolonghijauan bermutu rendah.
Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami padi juga termasuk pakan hijauan yang sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali. Daya cerna yang rendah itu terutama disebabkan oleh struktur jaringan jerami yang sudah tua. Jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses lignifikasi (pengerasan) sehingga terbentuk ligriselulosa dan lignohemiselulosa.
Selain oleh adanya proses lignifikasi, rendahnya daya cerna ternak terhadap jerami disebabkan oleh tingginya kandungan silikat. Lignifikasi dan silifikasi tersebut bersama-sama mempengaruhi rendahnya daya cerna jerami padi. Rendahnya protein kasar dan mineral pada jerami padi juga membawa efek langsung, yaitu jerami padi sulit dicerna kalau hanya diberikan secara tunggal untuk pakan ternak.
Rendahnya kandungan nutrisi jerami padi tersebut dan sulitnya daya cerna jerami maka pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia perlu diefektifkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara penambahan suplemen atau bahan tambahan lain agar kelengkapan nilai nutrisinya dapat memenuhi kebutuhan hidup ternak secara lengkap sekaligus meningkatkan daya cerna pakan.
Penambahan suplemen tersebut bisa menggunakan starbio atau urea atau pakan tambahan lainnya. Salah satu contoh urea, urea ini dapat memperbaiki nilai gizi jerami padi. Pemberian sedikit ureapada jerami dapat meningkatkan kandungan nitrogen pada jerami, jumlah jerami yang dikonsumsi, dan daya cerna jerami. Urea yang masuk rumen dihidrolisa/dipecah dengan cepat oleh enzim urease dan mikroba rumen menjadi amnia. Dan amonia ini akan digunakan oleh mikroba rumen untuk aktivitas sintesis protein sehingga bisa membuat jerami padi menjadi lebih baik untuk dikonsumsi dan daya cernanya yang tinggi.
Bahan yang digunakan adalah jerami padi sebanyak 100 kg, urea padatan sebanyak 4 kg (4% dari 100 kg), air secukupnya, dan penutup jerami padi tersebut agar terjadi reaksi anaerob.
Cara pembuatan jerami fermentasi atau silase jerami dengan menggunakan bahan tambahan urea adalah :
Jerami padi ditambahkan urea sebanyak 4 % dalam 100 kg jerami. Urea padatan sebanyak 4% dilarutkan dengan sedikit air supaya lebih merata saat disemprotkan.- Jerami ditumpuk, lalu baru disemprotkan larutan urea diatasnya dan kembali diberi jerami, dan seterusnya hingga jerami habis.
- Setelah selesai jerami tadi ditutup agar terjadi reaksi anaerob dan didiamkan selama 2 minggu.
- Setelah 2 minggu, jerami fermentasi sudah dapat diberikan
1 komentar:
kang encum ada alamat email yang bisa dihub?atau bisa hubungi saya di patahhati.generasi9@gmail.com,saya mau diskusi dg akang.terima kasih
Posting Komentar